Kamis, 12 Februari 2015

Belanja Vs Menabung.



Kebiasaan banyak orang menabung ketika ada sisa uang. Penghasilan mereka digunakan untuk kebutuhan dahulu baru kemudian jika ada sisa digunakan untuk menabung. Jika tak ada sisa maka mereka tidak menabung. Kebiasaan seperti inilah yang menyebabkan kita cenderung meminjam uang ketika perlu. Sebagai contoh, menyekolahkan anak harus pinjam uang, menikahkan anak harus pinjam uang, renovasi rumah harus pinjam uang. Memang tak ada salahnya dengan meminjam, tapi jika kita punya tabungan kita tak perlu meminjam.

Menabung itu ada 2 tujuan, tujuan untuk jangka pendek seperti bayar tagihan listrik, bayar cicilan, kebutuhan sehari-hari dll. Tujuan menabung lainnya adalah tujuan jangka panjang, seperti biaya sekolah, biaya kuliah, dana pensiun dll. Untuk tabungan jangka pendek lebih baik dilakukan di bank. Mengapa? Karena di bank kita punya banyak fasilitas kemudahan, seperti ATM, Debet card, E-banking dll. Menabung di bank juga bisa diambil setiap saat, jadi untuk dana darurat dan untuk kebutuhan sehari-hari menabung di bank lebih efektif.

Sekarang untuk tujuan jangka panjang seperti biaya kuliah, biaya perikahan, dana pensiun dll lebih cocok disimpan di perusahaan asuransi. Mengapa ? Menabung untuk jangka panjang butuh kedisiplinan kita. Supaya tujuan kita menabung tadi dapat tercapai. Jika kita menabung di bank banyak kemudahan yang diberikan. Jadi ada kemungkinan tabungan kita akan terganggu di tengah jalan karena tergiur belanja misalnya, kita tinggal ambil di ATM. Tapi jika kita menabung di asuransi, yang pertama di latih adalah mental disiplin menabungnya, karena kita sudah terikat kontrak jangka waktu tertentu juga dalam jumlah tertentu. Dengan demikian tujuan dari kita menabung tadi akan lebih mudah diproyeksikan.

Sekarang jika kita menganggap bahwa pengeluaran kita sudah cukup banyak, sehingga kita tak punya anggaran untuk menabung. Apa yang harus kita lakukan? Ada baiknya kita cek ulang pengeluaran kita. Kita bisa mengurangi beberapa point yang kita anggap tidak penting, seperti pengeluaran untuk beli rokok, untuk jajan, shopping, clubing dll. Tidak di hilangkan tapi dikurangi. Dengan demikian akan ada uang yang bisa kita gunakan untuk menabung.

Selain melatih mental disiplin, menabung di asuransi juga memiliki perlindungan. Menabung dalam jangka panjang seperti 10, 15 atau 20 tahun adalah waktu yang cukup lama. Dalam waktu sekian lama itu, ada kemungkinan kita berhadapan dengan resiko hidup, seperti sakit, kecelakaan, cacat dan kematian. Jika kita menabung di bank, kemudian resiko terjadi, maka kita akan mengambil tabungan kita untuk membiayai resiko tadi. iya kalau jumlahnya sedikit, tapi kalau jumlahnya banyak bukankah tabungan kita akan habis? Terlebih jika jumlah tagihan karena resiko tadi melebihi jumlah dari tabungan kita, tentu saja kita akan menjual beberapa asset kita untuk menutupinya.

Berbeda dengan menabung di asuransi, jika resiko terjadi asuransilah yang akan membayar semua tagihannya, baik sedikit atau banyak tanpa mengurangi saldo tabungan kita. Dengan demikian proyeksi dari tujuan menabng kita tidak terganggu. Jika terjadi resiko kematian, maka asuransi akan memberikan sejumlah santunan untuk keluarga yang ditinggalkan yang jumlahnya sesuai dengan keinginan nasabah. Uang santunan inilah yang nanti akan digunakan untuk meneruskan tujuan hidup kita lagi.

Selain itu hasil pengmbangan dari menabung di asuransi jauh lebih baik dari menabung di bank. Di asuransi perkembangan nilai investasinya bisa melebihi laju inflasi yang di negara kita ini berkisar antara 10% hingga 20%. Sebagai contoh jika kita menabung sebesar Rp.50.000.000/th selama 12 tahun. Di bank uang yang akan kita kumpulkan sekitar Rp.600.000.000 an tapi di asuransi kita akan mendapatkan sekitar Rp. 2 milyar belum lagi uang pertanggungan ( santunan sebesar Rp. 1.200.000.000 ). Perbedaan yang sangat jauh. Dan mengapa kita harus memaksakan untuk menabung? Karena berapapun penghasilan yang kita punya akan habis, semakin besar penghasilan pengeluaranpun akan semakin besar itu sifat manusia. Jadi kita harus sisihkan untuk menabung diawal supaya pengeluaran dan gaya hidup kita pun akan menyesuaikan.

Banyak perbedaan antara menabung di bank dan di asuransi. Keduanya sama penting. Jadi menabunglah di bank untuk tujuan jangka pendek dan menabunglah di asuransi untuk tujuan jangka panjang agar hasilnya optimal. Yuk biasakan menabung untuk kemudahan kita, juga untuk penghasilan masa depan kita. Dan rasakan manfaatnya.

Aku Natalia untuk Indonesia Sadar Financial.


Belajar Itu Menyenangkan



Mengajar adalah gampang- gampang susah. Selain harus menghadapi banyak orang dengan bermacam karakter juga latar belakang pendidikan yang berbeda, kita juga memiliki beban moril yang lumayan berat jika materi yang kita sampaikan tidak dapat diterima atau tidak dimengerti  oleh murid-murid kita. Tugas pengajar bukan hanya menyampaikan materi saja, tapi harus berdialog, melibatkan murid agar mereka pro akti fdalam mengikuti training dan bisa mengeluarkan ide-ide cemerlang.

Itulah tugas saya sebagai trainer. Tehnik menyampaikan materi yang terlihat mudah ternyata sangat menguras pikiran saya. Agar murid tak merasabosan saya harus punya segudang ide cara menyampaikan agar terlihat menarik juga agar para murid bisa dengan mudah memahami dan mencerna materi yang saya ajarkan. Jika kita lihat cara mengajar para guru kebanyakan sekarang ini, yang hanya memberi, menjejali dari satu arah saja, tak peduli murid suka atau tidak, mengerti atau tidak tanpa melibatkan murid ikut aktif dalam mempelajari materi. Hasilnya, murid-murid yang tak mandiri dan tak mampu mengeluarkan ide, karena mereka hanya dicekoki, tidak diberi kesempatan untuk bisa menikmati pelajaran tersebut.

Mengajar menurut saya, harus melibatkan tiga indra manusia, yaitu mata, telinga dan hati ( perasaan ). Dengan melibatkan ketiganya hasilnya akan lebih permanen menmpel di otak. Caranya yaitu dengan menyelingi pemberian materi dengan memperlihatkan gambar-gambar menarik, memperlihatkan film-film yang isi ceritanya berkaitan dengan materi yang diberikan, tap imempunyai cerita-cerita yang menarik yang bisa melibatkan perasaan murid. Lewat gambar visual banyak hal yang tak bisa disampaikan lewat bahasa verbal mampu disampaikan. Dari satu film juga yang hanya berdurasi beberapa menit saja, akan memperlihatkan banyak sisi dari cerita tadi. Dan setiap audience yang menonton film tersebut akan menangkap jalan ceritanya dari sisi yang berbeda-beda. Dari situ pasti akan banyak cerita dan ide yang bisa disampaikan oleh para murid. Hal ini juga bisa melatih murid bisa menyimpulkan semua yang telah mereka lihat.

Film-film yang kita bisa putarkan tak hanya film-film pendidikan yang kaku, tapi bisa juga kita putarkan film-film yang santai bahkan film bertema humor pun bisa kita perlihatkan. Agar stock film yang kita punya banyak, kita tingga lcari saja di youtube kemudian mendownloadnya. Mudahkan ?

OK, itu sedikit ide dari saya dan sudah saya praktekkan ketika mengajar. Hasilnya, murid-murid tidak merasa bosan dan mereka lebih kreatif dalam menganalisa dan mengeluarkan ide cemerlang dari hal-hal yang mereka lihat. Dunia teknlog iterus berkembang, ilmu pengetahuan pun terus berkembang. Lalu, apakah cara mengajar kita akan tetap sama.



Minggu, 08 Februari 2015

Ikhlaslah kawan.



Malas, itu yang sering dirasakan oleh agen asuransi. Banyak hal yang membuat kita enggan melakukan tugas kita sebagai agen. Takut ditolak lah, takut orang nya tak mau di temui, jauh, hujan dan masih sejuta alasan lagi yang memenuhi otak kita dan terus mengganggu. Kalau sudah begini, lalu apa yang akan kita dapat. Banyak waktu yang telah kita sia-siakan hanya untuk mengobrol di kantor, bengong melamun dan banyak lagi.

Kawan, sekarang coba kita lihat para petani. Setiap hari mereka pergi ke sawah. Membajak kemudian mencangkul. Lalu menyebar benih. Apa mereka yakin mereka akan panen nanti? Menanam padi seringkali gagal, hama, cuaca yang tidak menentu, kadang banjir kadang kemarau. Tapi hal-hal seperti itu tidak menyurutkan niat mereka untuk tetap pergi ke sawah. Buat mereka hama bukanlah halangan, mereka sudah siapkan pestisida untuk memberasnya. Banjir, mereka sudah membuat tanggul-tanggul. Mereka siap mengantisipasi apapun yang terjadi. Setelah beberapa bulan mereka bekerja tapi panen mereka gagal, mereka tetap ikhlas menerima. Dan tak kapok untuk tetap menanam lagi. Tapi tak selamanya panen mereka gagal. Seringkali kerja keras mereka terbayar dengan panen yang melimpah. Dan tentunya ini berbuah manis.

Lalu bandingkan kita dengan para petani. Belum apa-apa sudah malas. Banyak mengeluh, putus asa, dan ingin menyerah. Bersabarlah kawan. Karena keberhasilan tidak terletak diawal perjalanan, karena kemudahan terletak di balik kesulitan, karena keajaiban adalah hadiah bagi yg berani, dan karena kemuliaan adalah rahmat bagi yang ikhlas. Maka bersabarlah dan tetaplah setia pada kebaikan yg anda yakini, semua pasti ada hasilnya.

# Behind AIA Super Achiever Club.




Telpon Lagi dan Lagi.



Menjadi karyawan yang tidak mempunyai job desk yang jelas, memang cukup membingungkan. Apalagi bagi karyawan baru. Contoh pekerjaan yang seperti ini adalah agen asuransi. Para agen dituntut untuk bisa menciptakan sendiri pola kerja sesuai dengan kebiasaan kita. Mereka dituntut untuk bisa menguasai produk sambil tetap harus melakukan penjualan, bahkan dibulan pertama mereka bergabung. Kalau tak biasa dan bingung berkepanjangan maka banyak agen yang menyerah.

Penjualan di bidang asuransi berawal dari telpon. Biasakan untuk bisa telpon sehari sebanyak 20 orang. Awal yang berat, tapi dengan membiasakan diri menelpon seseorang, kemampuan berbahasa kita akan terus terasah. Lama-kelamaan kita akan tahu dimana celah atau cara kita menghadapi berbagai karakter orang di   telpon.

Memang semua proses dalam penjualan asuransi berawal dari telpon. Kemudian membuat janji temu dan pada akhirnya benar-benar ditemui barulah proses prospekting dimulai. Maka jika kita tidak melakukan proses telpon, takkan ada proses lainnya.

Jangan anggap sulit hal ini. buat pemula, jika kita tekan nomer telponnya, lalu ada yang menjawab hallo, kemudian memulai percakapan, itu berarti sudah melakukan 1 telpon. jika banyak orang yang tak mau kita temui jangan masukan ke dalam hati atau menjadikan mental kita down. Terus dan terus telpon. Tak semuanya tak mau pasti ada juga yang mau. Yuk disiplin dengan tugas kita, karena tak ada satupun usaha kita yang sia-sia. Suatu hari nanti usaha kita tersebut pasti akan membuahkan hasil. Don't ever give up and good luck.

#Behind AIA Super Achiever Club.


Perbadaan Asuransi convensional dan Asuransi syariah

"Bu Natalia apa sih bedanya asuransi convensional sama asuransi syariah ....?" 1. Akadnya. Syariah menggunakan akad ta...