Minggu, 08 Februari 2015

Telpon Lagi dan Lagi.



Menjadi karyawan yang tidak mempunyai job desk yang jelas, memang cukup membingungkan. Apalagi bagi karyawan baru. Contoh pekerjaan yang seperti ini adalah agen asuransi. Para agen dituntut untuk bisa menciptakan sendiri pola kerja sesuai dengan kebiasaan kita. Mereka dituntut untuk bisa menguasai produk sambil tetap harus melakukan penjualan, bahkan dibulan pertama mereka bergabung. Kalau tak biasa dan bingung berkepanjangan maka banyak agen yang menyerah.

Penjualan di bidang asuransi berawal dari telpon. Biasakan untuk bisa telpon sehari sebanyak 20 orang. Awal yang berat, tapi dengan membiasakan diri menelpon seseorang, kemampuan berbahasa kita akan terus terasah. Lama-kelamaan kita akan tahu dimana celah atau cara kita menghadapi berbagai karakter orang di   telpon.

Memang semua proses dalam penjualan asuransi berawal dari telpon. Kemudian membuat janji temu dan pada akhirnya benar-benar ditemui barulah proses prospekting dimulai. Maka jika kita tidak melakukan proses telpon, takkan ada proses lainnya.

Jangan anggap sulit hal ini. buat pemula, jika kita tekan nomer telponnya, lalu ada yang menjawab hallo, kemudian memulai percakapan, itu berarti sudah melakukan 1 telpon. jika banyak orang yang tak mau kita temui jangan masukan ke dalam hati atau menjadikan mental kita down. Terus dan terus telpon. Tak semuanya tak mau pasti ada juga yang mau. Yuk disiplin dengan tugas kita, karena tak ada satupun usaha kita yang sia-sia. Suatu hari nanti usaha kita tersebut pasti akan membuahkan hasil. Don't ever give up and good luck.

#Behind AIA Super Achiever Club.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perbadaan Asuransi convensional dan Asuransi syariah

"Bu Natalia apa sih bedanya asuransi convensional sama asuransi syariah ....?" 1. Akadnya. Syariah menggunakan akad ta...