Kamis, 16 Juli 2015

Pengabdian VS citra negatif Polantas



Berteman beberapa anggota polisi pengalaman baru buatku. Pakaian seragam keren ditambah fitur pribadi yang keren pula membuatku bangga melihat dan berteman dengan mereka. Terlebih, dulu aku bercita-cita ingin menjadi seorang polwan, tapi jalan hidup menentukanku menjadi seorang financial consultant di salah satu perusahaan keuangan terkemuka di Asia. Mendengar teman polisiku bercerita adrenalinku seakan timbul kembali, aku ingin tahu lebih banyak tentang mereka.

Nat kenapa sih temennya koq polisi semua, kaya gak ada temen lain... mereka itu kan bla... bla...bla...
Tak sedikit temanku yg lain memberi komentar negatif tentang para polisi. Aku pikir kenapa mereka demikian miring tanggapannya, kenapa mereka seolah membenci para polisi. Berikut beberapa tanggapan negatif mereka

  • Sebel sama polisi kenapa klo ngomong harus bentak-bentak. katanya pengayom masyrakat ngomong aja kasar, mentang-mentang polisi.
  • Aku punya SIM, pake helm, lampu nyala cuma STNK belum bayar pajak. Kenapa aku harus ditilang?
  • Polisi beraninya sama rakyat kecil, sampe kemana juga salah aja terus rakyat tuh. Coba klo keluarga polisi melanggar juga gak berani ditindak.
  • Jangan ngomongin polisi, sakit hati aku. Motorku gak tahu kemana hilang ditilang polisi.
  •  

Itu beberapa contoh isi hati yang keluar dari beberapa anggota masyarakat yang merasa diperlakukan tidak adil. Mau tak percaya, tapi mereka mengalaminya sendiri. Dan tak mungkin ada keluhan jika tak ada kejadian yang tak diinginkan. Dan itu mungkin sisi kelam dari polisi.



Tapi dari pengalaman pribadiku sendiri, walau masih ada beberapa kekurangan disana sini, polisi terus memperbaiki citranya. Itu yang aku lihat. Contohnya ketika aku mudik saat lebaran tiba. Ratusan polisi siap memberi kenyamaan pada masyarakat yang hendak mudik.Juga didukung perlengkapan yang canggih seperti cctv, drone dll. Lebaran mereka tetap stand bye. Panas, hujan, debu tak lagi mereka hiraukan. Keluarga mungkin buat mereka urusan keberapa karena yang terpenting buat mereka adalah keamanan dan kelancaran di jalan. Kalau sekiranya mereka membentak atau bicara dengan nada tinggi mungkin karena mereka capek dan walau bagaimanapun mereka juga manusia biasa yang tak luput dari khilaf. 

Dari hal-hal diatas aku bisa simpulkan beberapa hal. Pertama kita tak bisa menyalahkan institusi polisi untuk hal-hal negatif tadi. Institusi didunia manapun tak ada yang jelek. Kedua jika kita lihat dari sudut personil. Mungkin personil disini bisa dibagi menjadi 3 golongan karakter yaitu, Polisi baik yang tak sedikit jumlahnya. Polisi dikategori ini memiliki dedikasi yang tinggi dan mengamalkan Tri Brata.Dan polisi di golongan baik ini benar-benar menjalankan tugas mereka dengan sungguh-sungguh. Mereka mampu bertindak tak pandang bulu dalam menjalankan tugas. Mereka tegas menentukan yang salah itu salah dan yang benar itu benar.Bahkan aku sempat membaca kisah nyatanya di youtobe seorang polisi menilang istrinya sendiri karena melakukan pelanggaran di jalan. Polisi seperti inilah yang patut kita acungkan jempol buat kinerjanya. Dan masyarakat mungkin tak banyak tahu. Ada juga polisi   yang berkarakter biasa-biasa saja. Mungkin dikarakter ini dedikasi dan prestasi mereka tergolong biasa saja.Tak punya prestasi lebih tapi mereka tak melakukan pelanggaran. Yang sering menjadi masalah adalah polisi dengan karakter buruk atau oknum. Mungkin di type karakter inilah keluhan dari masyarakat sering terjadi.Mungkin polisi yang tergolong buruk ini sanggup melakukan apapun untuk kepentingan pribadi dan golongannya. Tapi perlu juga kita ketahui bahwa type seperti ini tak hanya ada di kepolisian. Mungkin sampai wilayah kecamatan dan desa sekalipun ada oknum seperti itu. Mengurangi atau bahkan menghilangkan para oknum hanya bisa dilakukan jika institusi berniat dan bersungguh-sungguh untuk memperbaiki citra institusinya. Dan ini butuh proses yang panjang, tapi bukan merupakan hal yang tak mungkin. Butuh keseriusan dan kerjasama dari banyak pihak.

Tak ada untungnya saling menyalahkan satu sama lainnya Jika ingin maju tugas kita semua berbenah diri, memperbaiki kualitas diri. Polisi harus terus merubah sikap dari yang berkarakter buruk menjadi berkarakter baik. Masyarakat jangan hanya bisa menyalahkan, tapi lakukan juga perbaikan. Disiplin dalam berkendara mungkin target utama kita. Yuk sama-sama lakukan perbaikan untuk Indonesia lebih maju. Maju terus polisi Indonesia, kami bangga berada di belakangmu ...


1 komentar:

  1. Maju terus kepolisian Indonesia!!
    Tulisan yang sangat bagus teh Nata! Memag kebanyakan citra polisi buruk dimata masyarakat kita, namun melalui tulisan ini kita diingatkan bahwa masih ada harapan bagi kepolisian Indonesia.

    BalasHapus

Perbadaan Asuransi convensional dan Asuransi syariah

"Bu Natalia apa sih bedanya asuransi convensional sama asuransi syariah ....?" 1. Akadnya. Syariah menggunakan akad ta...