Senin, 26 Agustus 2019

Hidupmu di 28.000 hari

Seorang perencana keuangan ternama didunia Dr. Sanjay Tolani berkata bahwa hidup manusia pada umumnya adalah sekitar 28.000 hari atau kurang lebih 76 tahun. Kalau 28.000 hari ini dibagi menjadi 4 fase, maka akan ada fase anak-anak 0-20 thn, fase remaja 20-40 thn, fase mapan 40-60 thn, dan yang terakhir fase senior 60-80 thn.

Di fase pertama tugas kita cuma belajar, bermain, bersenang-senang dan mulai mengenal lingkungan. Di fase ini seseorang tidak produktif atau tidak menghasilhan uang.

Fase kedua seseorang sudah mulai bekerja, menikah, memiliki rumah pertama, kendaraan pertama dan mempunyai anak. Di fase ini jg seseorang mulai menabung, menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk masa depan.

Fase ketiga dimana seseorang sudah hidup mapan, penghasilannya sudah besar, memiliki rumah dan kendaraan lebih dari satu, mulai berinvestasi dan mulai memikirkan bagaimana caranya melipat gandakan asset untuk memenuhi kebutuhan dimasa pensiunnya nanti. Dimasa ini orang sangat produktif, kesempatan baginya untuk memikirkan segala kemungkinan dimasa tuanya nanti.

Fase ke 4 dimana seseorang memasuki masa pensiun, tidak produktif lg, tapi kebutuhannya terus berjalan bahkan mungkin biaya yg dikeluarkan lebih banyak dari masa mudanya karena dimasa pensiun ini sesorang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan sosial, wisata, kegiatan keagamaan dll.

Jika diperhatikan lg, disini kehidupan kita bisa dibagi menjadi 2 bagian, yaitu 14.000 hari yg produktif dan 14.000 hari lainnya yg tidak produktif. Tugas kita adalah memastikan bahwa ketika kita masih produktif kita harus bisa mempersiapkan semua kebutuhan disaat kita tak produktif. Selain itu ada kendala dan pertanyaan akankah kita sampai ke usia pensiun? Akankah kita masih bisa bekerja sampai memasuki usia pensiun? Akankah kita masih hidup sampai usia senja? Berapa uang pertanggungan yg kita perlukan?

Manusia holeh berencana, tapi Tuhan yg menentukan segalanya. Mengupayakan yg terbaik pasti adalah solusinya. Lengkapi usaha anda untuk mencapai tujuan dengan membeli polis asuransi, supaya jika ada hal yg terjadi diluar kehendak kita sebagai manusia, kehidupan ini masih bisa berjalan sebagaimana mestinya ...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perbadaan Asuransi convensional dan Asuransi syariah

"Bu Natalia apa sih bedanya asuransi convensional sama asuransi syariah ....?" 1. Akadnya. Syariah menggunakan akad ta...